Sumsel Tingkatkan Kesiapsiagaan Karhutla 2025, Ajukan Water Bombing dan Operasi Cuaca

MisiNews.id | Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus memperkuat barisan menghadapi ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang kerap menghantui musim kemarau. Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Edward Candra, menegaskan kesiapan tersebut dalam Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Penanganan Karhutla 2025 yang digelar oleh BNPB secara daring pada Rabu (2/7/2025).

Water Bombing dan Operasi Cuaca Disiapkan

Dalam forum nasional tersebut, Edward menyampaikan langkah konkret yang telah diambil Pemprov Sumsel, salah satunya adalah pengajuan bantuan helikopter water bombing kepada BNPB. Pengajuan tersebut telah diajukan secara resmi pada 30 Juni 2025 lalu.

“Kami juga sudah menjadwalkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang akan dimulai awal Juli ini,” ujar Edward dari Command Center.

Karhutla Sudah Terjadi 19 Kali, Satgas Siaga

Menurut laporan terkini, sepanjang Januari hingga Juli 2025, Sumsel telah mengalami 19 kejadian karhutla dengan total indikasi lahan terbakar seluas 43 hektar. Meski demikian, seluruh kejadian tersebut berhasil dipadamkan oleh tim satgas darat gabungan, yang terdiri dari BPBD, Manggala Agni, TNI, dan Polri.

“Respons cepat satgas di lapangan menjadi kunci keberhasilan kita sejauh ini,” kata Edward.

Status Siaga dan Kekuatan Satgas Udara

Edward menegaskan, penetapan status siaga karhutla menjadi dasar koordinasi intensif antarlembaga. Dengan tambahan kekuatan udara dari helikopter water bombing dan dukungan modifikasi cuaca, Pemprov Sumsel optimistis akan lebih siap mengendalikan potensi kebakaran selama puncak musim kering.

“Langkah-langkah ini bukan hanya antisipasi, tapi bentuk nyata komitmen Pemerintah Provinsi Sumsel dalam menjaga lingkungan dan keselamatan masyarakat dari bahaya karhutla,” tegasnya.

Komitmen Jangka Panjang

Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemprov Sumsel dalam menurunkan risiko bencana ekologis, serta menjaga kelestarian hutan dan lahan dari kerusakan berulang. *aa