MN KAHMI Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Penyiraman BBM ke Kader HMI di Mapolda Kaltara

Misinews.id | Bulungan – Peristiwa mengejutkan terjadi saat unjuk rasa mahasiswa di depan Mapolda Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (17/7/2025). Tiga orang mahasiswa yang diketahui merupakan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengalami luka bakar serius, diduga akibat disiram bahan bakar minyak (BBM).

Kejadian itu cepat menyebar setelah foto dan video para korban beredar di sejumlah grup WhatsApp. Tampak beberapa mahasiswa tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit dengan luka bakar di tubuh mereka.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Muhammad Rifqinizami Karsayuda, menyampaikan sikap tegas. Ia meminta aparat penegak hukum, khususnya Kapolda Kaltara, agar mengusut tuntas dugaan penyiraman BBM tersebut.

“Saya sudah melihat videonya. Ini peristiwa yang sangat serius dan tidak bisa ditolerir. Saya minta aparat segera bertindak, usut sampai tuntas siapa pelakunya,” ujar Rifqinizami, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR RI.

Ia menegaskan bahwa kasus ini tidak boleh dianggap sepele. Peristiwa kekerasan dalam aksi damai merupakan pelanggaran serius terhadap hak warga negara dalam menyampaikan pendapat.

“Hukum harus ditegakkan setegak-tegaknya, tanpa pandang bulu,” tambahnya.

Di sisi lain, Rifqinizami juga mengimbau kader HMI dan masyarakat luas untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi balasan.

“Mari jadikan ini pelajaran. Demonstrasi tetap bisa dilakukan dengan cara santun, bermartabat, dan sesuai nilai-nilai intelektual,” katanya.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut diketahui merupakan bentuk protes terhadap Kapolda Kaltara, yang menurut mereka tidak mampu menangani sejumlah kasus penting di wilayah tersebut.*