Mengubah Sampah Jadi Berkah: Muslimat NU Sumsel Sulap Limbah Rumah Tangga Jadi Peluang Ekonomi Inklusif

Misinews.id | Palembang – Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Selatan sukses menyelenggarakan Seminar Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif dengan tema inspiratif, “Mengubah Sampah Jadi Berkah: Peluang Ekonomi dari Limbah Rumah Tangga”.

Acara ini berpusat di Kampung Binaan PW Muslimat NU Sumsel, Jalan Faqih Usman Lorong Jayalaksana 3 Ulu Palembang, pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Seminar ini merupakan bagian dari upaya nyata PW Muslimat NU Sumsel dalam memberdayakan masyarakat, khususnya ibu-ibu, dengan fokus pada ekonomi hijau berbasis pengelolaan limbah rumah tangga. Kegiatan ini dihadiri antusias oleh ratusan warga Muslimat NU dari seluruh Kelurahan 3/4 Ulu.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (LHP) Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Dinas, Dr. Aries Syafrizal, S.T., M.Si. Sebagai bentuk dukungan konkret dari pemerintah, pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan simbolis tempat sampah pilah dari Dinas LHP Provinsi Sumsel kepada PW Muslimat NU Sumsel.

Sekretaris Dinas LHP dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan, Dr. Aries Syafrizal, S.T., M.Si., dalam sambutannya sekaligus membuka acara, mengapresiasi inisiatif Muslimat NU. “Pemerintah Provinsi Sumsel sangat mendukung gerakan ini. Kolaborasi dengan PW Muslimat NU menjadi kunci untuk mencapai target pengurangan dan penanganan sampah, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara inklusif,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Ketua PW Muslimat NU Sumatera Selatan, Dra. Hj. Choiriya A. Malik Tajudin, M.Hum, menekankan bahwa kegiatan ini adalah perwujudan dari khidmat Muslimat NU untuk umat dan lingkungan.

“Kami ingin mengubah stigma. Sampah bukanlah sekadar kotoran, melainkan potensi ekonomi yang luar biasa jika dikelola dengan ilmu. Melalui seminar ini, kami mengajak seluruh warga Muslimat NU, khususnya ibu-ibu di Kampung Binaan ini, untuk memulai langkah nyata mengubah sampah jadi berkah dan menciptakan penghidupan yang lebih inklusif dan mandiri untuk keluarga.”ujarnya.

Sesi inti seminar menghadirkan dua narasumber kompeten. Andiwijaya dari Bank Sampah Amanah Palembang memberikan materi mendalam tentang Manajemen Pengelolaan Sampah dan Bank Sampah. Ia memaparkan model pengelolaan sampah yang efektif, cara kerja bank sampah, dan potensi pendapatan yang bisa diperoleh warga.

“Kunci sukses pengelolaan sampah ada pada pemilahan di sumbernya, yaitu di rumah tangga. Dengan sistem Bank Sampah, warga bisa menabung sampah anorganik, dan tabungan itu dikonversi menjadi rupiah. Ini adalah model bisnis sosial yang sangat efektif, mengubah limbah yang tadinya mencemari menjadi dana segar bagi kebutuhan sehari-hari.”tambahnya.

Sementara itu, Hj. Mike Hasyumi memukau peserta dengan sesi praktik Pemanfaatan Limbah Kantong Plastik yang disulap menjadi aneka bunga dan kerajinan bernilai jual tinggi.

“Jangan buang kantong plastik bekas! Dengan sentuhan kreativitas, kita bisa menyulap limbah ini menjadi aneka kerajinan tangan seperti bunga, tas, atau dompet yang memiliki nilai jual tinggi. Ini bukan sekadar daur ulang, tapi juga peluang wirausaha yang mudah dilakukan dari rumah, membuka pintu rezeki baru bagi ibu-ibu.” ucapnya diselah pemaparan materinya.

Diharapkan, melalui seminar ini, ibu-ibu Muslimat NU dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, mengaplikasikan ilmu pengelolaan sampah, dan secara mandiri menciptakan peluang ekonomi baru dari limbah rumah tangga.*