MisiNews.id | Lahat – Kabupaten Lahat resmi masuk dalam kategori daerah dengan tingkat kerawanan tinggi pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada November 2024 mendatang. Penetapan ini didasarkan pada peta kerawanan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada Selasa, 10 September 2024.
Dengan status ini, berbagai pihak mulai memperingatkan agar potensi kecurangan yang dapat terjadi selama Pilkada diminimalisir sejak dini. Salah satu pihak yang menyuarakan peringatan ini adalah Lentera Study Pemuda Indonesia (LSPI), sebuah lembaga pemantau pemilu, melalui Koordinator Daerah (Korda) Kabupaten Lahat, Ardiansyah.
Dalam pernyataannya, Ardiansyah menjelaskan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat memicu kecurangan pada Pilkada mendatang. Beberapa di antaranya adalah penggunaan politik identitas dan isu-isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), yang dapat memecah belah masyarakat dan memperuncing persaingan politik. Kampanye hitam pun diperkirakan akan menjadi strategi yang diambil oleh beberapa pihak.
Lebih jauh lagi, Ardiansyah mengungkapkan bahwa terdapat indikasi eksodus besar-besaran dari Kabupaten Empat Lawang ke Kabupaten Lahat. Para pendatang ini diduga akan dijadikan penyelenggara pemilu oleh salah satu pasangan calon (paslon), yang berpotensi memicu konflik kepentingan antar warga.
Untuk itu, Ardiansyah menekankan pentingnya netralitas penyelenggara pemilu, khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu serta jajarannya di Kabupaten Lahat. Ia menegaskan bahwa kedua lembaga ini harus menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dengan penuh integritas, tanpa memihak pada salah satu pasangan calon. Hal ini penting agar kekacauan seperti yang terjadi pada Pemilu Legislatif sebelumnya tidak terulang kembali pada Pilkada mendatang.
“Kami berharap penyelenggara pemilu di Kabupaten Lahat, terutama KPU dan Bawaslu, bersikap netral dalam menjalankan tugasnya. Ini untuk mencegah kekacauan dan memastikan Pilkada berjalan dengan damai dan kondusif,” tegas Ardiansyah.
Selain itu, Ardiansyah juga mengajak seluruh elemen masyarakat di 24 kecamatan dan 377 desa di Kabupaten Lahat untuk turut serta mengawasi jalannya Pilkada. Partisipasi masyarakat dianggap sangat penting agar Pilkada di Lahat dapat berlangsung secara aman dan damai, serta dapat terhindar dari segala bentuk kecurangan yang dapat merusak demokrasi.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita ciptakan Pilkada yang damai dan kondusif, demi masa depan Kabupaten Lahat yang lebih baik,” pungkasnya.(Hernan)