Jejak Rupiah di Tumpukan Sampah: Mengurai Benang Merah Antara Limbah, Laba, dan Derita

Bagi keluarga menengah kebawa ini tentu sangat berharga karena jadi tambahan pemasukan. Dengan mengumpulkan sampah yang bernilai jual baik di tabung ke bank sampah atau di jual ke pengepul, tentu ini menjadi solusi untuk membantu atau jikalau memungkinkan bisa menjadi solusi dalam mengurangi angka kemiskian. Kenapa karena sesungguhnya antara sampah dan kemiskinan itu memiliki keterkaitan dan keterikatan.

Keterikatan Sampah dan Kemiskinan

Keterikatan dalam konteks ini merujuk pada hubungan yang lebih langsung, saling mempengaruhi, dan seringkali bersifat sebab-akibat antara sampah dan kemiskinan. Hubungan ini bisa berjalan dua arah:

Kemiskinan menyebabkan timbunan sampah:

Kurangnya akses ke fasilitas pengolahan sampah: Masyarakat miskin seringkali tidak memiliki akses ke tempat pembuangan sampah yang memadai, sehingga mereka membuang sampah sembarangan. Kurangnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah: Pendidikan yang terbatas membuat masyarakat miskin kurang memahami dampak buruk dari pembuangan sampah sembarangan. Pemanfaatan sampah sebagai sumber penghasilan: Masyarakat miskin mungkin terpaksa mencari nafkah dengan mengorek-ngorek sampah untuk dijual kembali.

Timbunan sampah memperparah kemiskinan:

Penyakit: Lingkungan yang kotor akibat timbunan sampah dapat menyebabkan berbagai penyakit, meningkatkan biaya kesehatan, dan mengurangi produktivitas masyarakat miskin. Penurunan nilai properti: Keberadaan tempat pembuangan sampah ilegal dapat menurunkan nilai properti di sekitarnya, mengurangi pendapatan masyarakat. Hambatan ekonomi: Lingkungan yang tercemar sampah dapat menghambat pengembangan ekonomi lokal, mengurangi peluang kerja, dan memperparah kemiskinan.

Contoh Keterikatan:

Perkampungan kumuh: Di perkampungan kumuh, seringkali ditemukan tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik. Kondisi ini menyebabkan munculnya berbagai penyakit, seperti diare dan penyakit kulit, yang semakin memperburuk kondisi kesehatan masyarakat miskin. Pekerja informal: Banyak pekerja informal di negara berkembang mencari nafkah dengan mengolah sampah. Meskipun kegiatan ini memberikan penghasilan tambahan, namun juga berisiko bagi kesehatan dan keselamatan mereka.