MisiNews.id | Jakarta – Ribuan kader dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari seluruh penjuru Indonesia memadati Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Kamis 10 Juli 2025 dalam gelaran strategis Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Korps Alumni HMI (KAHMI) Tahun 2025.
Acara ini resmi dibuka oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, didampingi Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Saan Mustopa (NasDem), serta jajaran presidium lintas partai seperti Ahmad Dolly Kurnia Tanjung (Golkar), Ahmad Yohan (PAN), Herman Khaeron (Demokrat), dan tokoh nasional lainnya.
Namun sorotan utama hadir dari Ketua Pelaksana Rakornas, Fauzi Amro, yang juga Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Partai NasDem. Dalam pidatonya, Fauzi menegaskan pentingnya Rakornas sebagai tonggak strategis bagi KAHMI untuk merespons tantangan global.
Ia menyampaikan bahwa kemandirian pangan dan energi adalah dua pilar utama untuk menjaga ketahanan nasional. Menurutnya, KAHMI memiliki peran signifikan dalam mengawal agenda strategis ini.
“KAHMI berkomitmen mendorong swasembada pangan dan energi melalui percepatan hilirisasi, demi memastikan kedaulatan bangsa ke depan,” tegas Fauzi.
Lebih lanjut, Fauzi menyatakan bahwa komitmen tersebut sejalan dengan kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya swasembada pangan dan energi dalam pidato perdananya.
“Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan sendiri, bahkan menjadi lumbung pangan dunia,” kutip Fauzi dari pidato Presiden Prabowo.
Selain para tokoh politik, Rakornas ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional dari berbagai sektor, seperti Fuad Bawazier, Muhadjir Effendy, Tamsil Linrung, serta pimpinan lembaga seperti KPU, Bawaslu, dan DKPP. Hadir pula perwakilan KAHMI dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.
Koordinator Presidium KAHMI, Saan Mustopa, dalam sambutannya menekankan bahwa Rakornas ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi ruang strategis merumuskan kontribusi KAHMI untuk bangsa.
“Jangan sampai idealisme kita saat menjadi aktivis HMI hilang saat bertransformasi menjadi KAHMI. Idealisme itu harus terus dirawat dan diwujudkan,” kata Saan.
Rakornas & Silatnas 2025 ini dirancang menghasilkan policy paper yang akan menjadi rekomendasi konkret bagi para pengambil kebijakan, khususnya dalam bidang pangan dan energi.
Dengan keterlibatan lintas generasi dan profesi, KAHMI kembali menunjukkan diri sebagai kekuatan moral, intelektual, dan sosial yang siap mengawal masa depan Indonesia.**