Catatan Joe, Komisioner Komisi Informasi Sumsel Mengenang Cak Amir

Misinews.id | PALEMBANG – Innalillahi Wainna Ilaihi Roji’un…Masyarakat Sumatera Selatan telah kehilangan tokoh besar di Sumatera Selatan.

Dr. KH. Amirudin Nahrawi, M.Pd.I Ketua PWNU Sumatera Selatan telah berpulang ke Rahmatullah dalam usia 64 Tahun. Beliau dikabarkan drop dan dirawat beberapa hari terakhir sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia  sekitar pukul 00.30 WIB tanggal 2 Februari 2024 di Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta.

Untuk lebih mengenal beliau, sedikit akan kami sampaikan literasi tentang Kiyai yang ramah dan humoris yang akrab disapa Cak Amir ini.

Melansir dari Sripoku.com Cak Amir lahir di Jawa Timur, 17 Oktober 1960, namun sudah berada di Sumsel sejak Tahun 1990an, dikenal sebagai tokoh NU yang aktif menjaga kerukunan keagamaan di Sumsel.

Beliau adalah Santri alumni Pondok Pesantren Sukorejo, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur.

Selain itu juga pernah mengeyam pendidikan di Pesantren Kasyfudduja Parse, Kecamatan Raas, Desa Brakas, Madura.

Meskipun sekarang telah menjadi seorang tokoh agama yang pemikirannya sering dipandang penting dan selaras dengan kerukunan umat agama.

Namun baginya, dia tetap seorang santri yang ingin terus memberikan keteduhan bagi setiap ormas, kelompok agama apapun.

Beliau diminta untuk menjadikan NU sebagai etalase besar bagi semua paham, agama, ormas dan keberagaman yang ada di Sumsel.

Selain sebagai tokoh NU, Cak Amir juga pernah ditunjuk langsung oleh eks Gubernur Sumsel, H. Herman Deru menjadi Staf Khusus Gubernur Sumsel bidang Hubungan Antar Agama.

Tugasnya untuk selalu menjaga hubungan dan mengayomi dengan baik para tokoh lintas agama, paham dan pondok pesantren yang ada di Sumsel.

Cak Amir terakhir diberi amanah sebagai Komisaris Independen PT. Pusri. Beliau beranggapan bahwa seluruh umat beragama harus saling toleran dan hidup berdampingan dengan rukun. Terlebih lagi bagi penganut agama Islam.

NU ini adalah rumah besar bagi seluruh umat Islam, ‘”Saya ingin NU ini di isi oleh semua kelompok Islam termasuk aktivis HMI seperti sampeyan” ujar nya suatu waktu saat ditemui di kantor PWNU Sumsel. “Bangsa ini harus saling mendukung dan tidak boleh terpecah belah apalagi sesama ummat Islam” katanya.

Tidak hanya sebagai tokoh agama, dalam karir perpolitikan, Cak Amir juga pernah menjadi anggota DPRD Kota Palembang dan Provinsi Sumsel.

Juga pernah diangkat menjadi ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Palembang, pada Tahun 1998-2000, kemudian pada tahun 2000 hingga 2005 juga menjabat sebagai Ketua PKB Sumsel Babel.

Selain itu Cak Amir juga seorang insan yang sangat Akademis beliau haus akan ilmu pengetahuan dan terakhir mendapatkan gelar Doktor dari Jurusan Ilmu Tafsir Al-Qur’an Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ).

Cak Amir selalu mengingatkan kita agar selalu bersyukur dan berdo’a kepada Allah SWT.

Satu amalan rutin yang selalu dilakukannya yaitu sholat tahajud setiap hari, bahkan beliau kerap kali mengingatkan semua sahabat nya melalui WA setiap tengah malam untuk melakukan sholat tahajud.

Subhanallah Tabarakallah Cak Amir semoga Beliau Husnul Khotimah dan mendapatkan tempat teristimewa disisi Nya.