Forkompimda Lubuklinggau Menggelar Rakor Terkait Lima Agenda Diantarannya Penurunan Angka Stunting

Misinews.id | Lubuklinggau – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Forkompimda Kota Lubuklinggau menggelar Rakor terkait lima agenda diantaranya Pemilu 2024, siaga bencana alam, stunting, inflasi dan kelima kemiskinan ekstrem.

Kegiatan dilaksanakan di ballrom lantai lima pemkot Lubuklinggau kelurahan kayu ara kota Lubuklinggau, senin 5/2/24.

PJ wako Trisko menyampaikan bahwa hari ini kita rapat koordinasi pimpinan daerah terkait ada lima agenda pertama tentunya persiapan menghadapi Pemilu 2024, kedua siaga bencana alam, ketiga stunting, keempat inflasi dan kelima kemiskinan ekstrem.

Tentunya forkompimda selalu bersinergi dari lima aspek tadi, Untuk masalah stunting juga kita terus bergerak untuk menurunkan angka stunting di kota Lubuklinggau, untuk persentase angka stunting tahun lalu 11,7% dibawah rata rata target nasional 14 %.

“untuk saat ini masih menunggu rilis resmi Survey kesehatan Indonesia SKI berapa % data stunting ditahun 2023”.

Kemarin kita sudah meng SK kan Bapak Bunda Stunting yang baru berjumlah 98 digabung dengan yang lama jadi berjumlah 225 anak, ini mendapat dukungan dari Forkompimda.

Selain itu ada 98 anak yang masuk dalam ketegori anak stunting dan bapak bunda asuh serentak memberikan makanan tambahan berupa makanan yang mengandung hewani, protein sekaligus bantuan beras, telur, susu dan roti.

Pj wako berharap yang sudah di SK Kan sebagai bapak bunda asuh stunting terus berbuat untuk anak asuhnya berikan bantuan makanan tambahan, jangan lupa bapak asuh nya mengupload kegiatan pemberian makanan tambahan kepada anak asuh yang sudah diberikan.

“Agar kita semua mengetahui pergerakan bapak asuh stunting, bukan hanya di SK kan saja akan tetapi realisasi sebagai bapak asuh untuk berbuat sesama, kapan lagi kita mau bantu anak untuk penerus generasi yang akan datang” ujarnya.

Untuk posyandu saya intrusikan terus pantau tumbuh perkembangan anak stunting, baik itu berat badan, tinggi badan kemudian puskesmas juga harus aktif begitu juga penyuluh KB di kecamatan masing masing.

Intinya semua elemen pemerintah baik organisasi ibu-ibu dan penyuluh KB untuk tetap bersinergi baik itu PKK, Dharma wanita, bhayangkari, GOW dan sebagainya dalam pecapaian zero stunting menuju indonesia emas 2045.