MisiNews.id | Lahat – Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada hari ini, Jumat, 1 Oktober 2024, SD Negeri 3 Mulak Ulu menggelar acara pengenalan Aksara Ulu atau Surat Ulu. Kegiatan ini dihadiri oleh siswa kelas 5 dan 6, serta guru dan tenaga kependidikan SD Negeri 3 Mulak Ulu. Materi disampaikan langsung oleh Kepala SDN 3 Mulak Ulu, Bapak Robinson, S.Pd., M.Pd., yang berkomitmen untuk mengenalkan budaya asli daerah kepada generasi muda.
Kegiatan ini berlangsung hikmat dan penuh antusiasme. Para siswa tampak bersemangat mengikuti materi yang disampaikan oleh Kepala Sekolah. Dengan penuh kesungguhan, Bapak Robinson menjelaskan asal-usul dan pentingnya Aksara Ulu dalam budaya Lahat dan daerah Sumatera Selatan secara umum. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal sebagai bentuk penghargaan terhadap leluhur.
Di tempat terpisah, Mario Andramartik, seorang pemerhati budaya dan penggiat pelestarian peninggalan leluhur, turut menyampaikan pandangannya terkait Aksara Ulu yang lebih dikenal sebagai Aksara Ulu Lahat. Menurut Mario, penyebutan “Aksara Ulu Lahat” merujuk pada keberadaan aksara ini yang banyak ditemukan di Kabupaten Lahat. Ia menjelaskan bahwa Aksara Ulu biasa dituliskan di berbagai media tradisional seperti bambu gelondongan, bilah bambu atau gelumpai, tanduk kerbau, kaghas, dan kertas.
“Aksara Ulu ini diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Lahat dan kerap dijadikan benda pusaka keluarga. Karena itu, aksara ini disebut sebagai Aksara Ulu Lahat,” tutur Mario.
Mario juga menyampaikan harapannya agar sekolah-sekolah di Kabupaten Lahat dapat terus menerapkan pengenalan budaya lokal dalam kegiatan pembelajaran. “Kita berharap sekolah-sekolah di Lahat dapat menjadikan pengenalan Aksara Ulu sebagai bagian dari kurikulum budaya daerah agar peninggalan nenek moyang kita bisa tetap lestari,” ujarnya menutup pembicaraan.
Acara pengenalan Aksara Ulu di SD Negeri 3 Mulak Ulu ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk memperkuat rasa cinta budaya daerah di kalangan generasi muda, khususnya dalam mengenal dan melestarikan peninggalan leluhur yang bernilai sejarah tinggi.(Hernan)