Misinews.id | OGAN ILIR- Adat dan Peradaban Lelang Lebak Lebung dan Sungai berlangsung di kantor Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir, Kegiatan berjalan lancar. Kamis (7/12/23).
Untuk diketahui, tradisi lelang lebak lebung dan sungai ternyata sudah berlangsung sejak masa kerajaan di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), tepatnya antara tahun 1587-1659 hingga sekarang.
Pada masa kesultanan Palembang, sistem ini diatur dalam kitab undang-undang Simbur Cahaya. Sedangkan pada masa kolonial (1821-1942) Belanda mengubah beberapa aturan dalam Simbur Cahaya dan berpengaruh pada sistem pembagian hasil lelang.
Dimaksud dengan lelang lebak lebung adalah bagian terdalam yang (menyerupai palung dan kolam) di lebak (rawa) yang merupakan hulu sebuah aliran anak sungai.
Saat memasuki masa sulit, dilakukanlah lelang yang dapat diikuti semua orang. Lelang yang dimaksud adalah bagian-bagian sungai dan lebak yang telah ditentukan batas-batasnya.
Camat Rantau Panjang Lukman Ajis mengucapkan syukur alhamdulillah, lelang berjalan lancar tidak ada hambatan.
“Objek lelang laku semua jadi tidak ada tahap 1, 2 dan 3. Untuk lebung yang punya bayar konsen nama tersebut diketuai oleh pemenang lelang. Harapan dengan adanya lelang ini bisa menambah PAD Kabupaten Ogan ilir,” ujarnya.
Diwaktu yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sungai Rotan Sangkut bertanya kepada panitia lelang dari dinas perikanan, adapun sungai dikeruk (didalami) bikin lebung bolehkah dibikin konsen. Padahal itu sungai, bahwa ikan yang ada di kawasan sungai merupakan ikan liar alam dan bukanlah hasil budidaya.
Panitia lelang Alfaris mengatakan, jadi kalau kita cuman penyuluh, cuman logika sungai hak pengemin.
“Lebih jelasnya ke dinas Perikanan biar lebih tau,” tuturnya.
Dijelaskan, pemenang lelang atau pengemin berhak memanen ikan dan hasil lainnya di dalam masa berlakunya atau aturan-aturan yang berlaku di Ogan Ilir.
“Hingga, ada semacam sistem pembagian hasil antara Desa dengan Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten di kawasan lelang yang telah dimenangi oleh seseorang.
Acara tersebut dihadiri Kapolpos Tanjung Raja, Babinsa, Kades Se-kecamatan Rantau Panjang, tokoh masyarakat dan Staf Kecamatan Rantau Panjang. (ferry)